Sebenarnya, di detik ini, adalah waktu saya untuk menjalankan rutinitas malam saya setelah berkutat dengan matematika, menonton drama. Tapi, berhubung episode yang harus saya tonton rusak, jadilah saya di sini. Kembali ke rutinitas beberapa bulan lalu. Bergentayangan di dunia maya. Akhir-akhir ini, saya terlalu asyik dengan dunia nyata saya. Sehingga, waktu menulis di dunia mayapun berkurang. Ya, asal kau tahu blog, saya sudah menemukan reinkarnasi The Diario, saya masih rajin menulis. Meskipun isi dari tulisan saya hanya menye-menye belaka. Jadi, hari ini adalah hari Selasa, tanggal 2 April 2013. Bapak saya bertambah umur. Sebagai formalitas, saya, Ibuk dan Diska memberikan kado, untuk menyimpan rezeki beliau. Sebenarnya, Bapak sudah cukup, bahkan sangat cukup hanya dengan ucapan selamat dan kecupan hangat. Tapi, saya ingin lebih, sehingga kado itulah yang saya hadirkan. Akhir-akhir ini, Bapak menjadi Artis. Tamu-tamu datang silih berganti, entah itu guru atau pejabat lainnya yang hanya ingin mengucapkan selamat atas kepindahan Bapak ke kantor baru. Ya, Bapak saya pindah dinas, dari pariwisata ke pendidikan. Lokasi kantornyapun lebih jauh, sehingga saya harus mengendarai kuda putih sendiri ke sekolah. Saya jadi jarang berkencan dengan Wanda, karena saya harus mengantar Diska juga ke sekolah. Hari ini pun, nilai Try Out kota saya keluar, hal tersebut sekaligus menjadi kado buat Bapak. Sedih sekali melihat bagaimana posisi Bapak sekarang dengan nilai Try Out saya. Bapak belum tahu, tapi Ibuk sudah dan Ibuk bakal cerita. Saya tahu. Matematika saya anjlok lagi. Entah bagaimana, saya tidak pernah
miss menghitung akuntansi, tetapi saya kebanyakan
miss dalam matematika. Padahal
basic mereka sama, angka. Sebenarnya, dari lama saya sudah ketar-ketir menghadapi matematika. Terlebih lagi, teman satu kelas, yang paling dekat dan menguasai matematika secara penuh, selalu saja sensi ketika saya menanyakan hal-hal berbau matematika. Saya heran. Saya pernah begitu kepadanya, ketika dia menanyakan sesuatu tentang Bahasa Inggris, saya jawab dengan
"ini kan gampang!" mungkin ini karma. Tapi hey, karma, apa itu terus-terusan? Saya bisa mabok. Sungguh saya ingin belajar matematika
privately. Selain matematika, geografi saya lebih jeblok. Saya tidak tahu apa yang salah, saya suka geografi. Saya selalu semangat, karena dengan geografi, saya bisa mengingat mas Radith dengan senang. Ya, dia adalah perwakilan kota Probolinggo untuk Olimpiade Sains Provinsi di bidang kebumian. Saya masih ingat bagaimana saya
masih menjadi penyemangat sekaligus tempat sampahnya. Saya rindu.
Back to topic. Setelah saya buka soal Try Out kota itu lagi, ternyata masalahnya sama, angka, menghitung. Tidak heran kenapa hati saya menggerakkan otak untuk berjalan ke IPS. Saya harus kebut Geografi setelah ini. Setelah mendengar bahwa nilai Ujian Sekolah Bahasa Inggris SCI tidak lulus semua, saya
shock. Dan setiap hari setelah hari itu, saya mencoba mengerjakan soal-soal Bahasa Inggris. Jadi, yang saya kejar hanya matematika dan bahasa Inggris. Ternyata, geografi juga minta dikejar. Fiuh!
(***)
Saya rindu ketika kami--Bapak, Ibuk, saya dan Diska--masih bisa keluar untuk sekedar makan malam bersama, merayakan ulang tahun salah satu dari kami. Saya rindu. Bahkan, tahun lalu Ibuk masih sempat membeli
Ice Cream Cake untuk merayakan ulang tahun Bapak. Dan, kami masih bisa menikmatinya di malam hari. Sekarang? Hahahaha hanya tertawa. Saya tidak menyalahkan keadaan, saya hanya kaget menerima keadaan. Saya juga masih ingat, bagaimana Eing atau Onik selalu datang ketika salah satu dari kami bertambah umur. Saya rindu. Saya rindu ketika saya masih dikepang dua, saya juga rindu memakai sepatu kets merah di hari Rabu, dan dimarahi bu Luluk karena hari itu kami masih harus bersepatu hitam. Hey, mungkin kerinduan saya terlalu jauh hahaha saya juga rindu ketika saya dan mas Radith masih
secara langsung menjadi penyemangat masing-masing.
(***)
Jadi, beberapa hari yang lalu, saya me-
retweet salah satu
tweet dari
@disneywords. Dan tweet itu, menjadi salah satu quote favorit saya.
P.S. Saya masih berharap perasaan saya tidak salah. Saya masih merasakan mas Radith yang sama.
D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar