Senin, 21 Mei 2012

AFS, Ibuk, dan aku.

Menghela nafas sejenak.................
Hai, siapapun yang membaca ini! Sudah jam 11 tepat di kamarku, tapi masih 10:49 di laptop. Well, hari ini aku kembali check blog YBA Malang, untuk kelanjutan info seleksi tahap 2. Have I told you guys? Aku ikut seleksi AFS, program pertukaran pelajar itu loh, huuh yang itu, nah kemarin pas tes tahap 1 di SMA 1 Kraksaan, aku lolos ke tahap 2, alhamdulillah:)
Dan ini tadi aku check blog YBA Malang dan nemuin info baru yang mengharuskan aku untuk stay depan laptop dan men-download segala keperluannya. Tadi siang, aku lapor ke guru bahasa Inggrisku yang ngurus aku di seleksi ini. Sebelumnya untuk region Madiun sudah diumumkan lebih dulu, dan Minggu kemarin giliran Region Malang, Jombang dan Probolinggo yang diumumkan. Info daftar ulang region Madiun aku download juga buat siap-siap, padahal belom keterima hahaha then, aku tanya sama guruku ini tadi, katanya buat Region Malang dll tanpa daftar ulang, aku lega karena nggak usah susah-susah berurusan dengan data itu lagi.-. Soalnya, pas awal aku daftar AFS ini, aku hampiiiiiiiiiir telat. Gila memang, dan untuk kali ini aku nggak mao telat lagi. Tapi pas guruku bilang nggak ada daftar ulang, aku lega. Pol.
Ternyata pas check blognya YBA Malang, ufffffffff, guruku saltot--salah total--eee.-. Ternyata ada daftar ulangnya!!!!! 




Jadilah aku download semuanya dan mulai mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk daftar ulang. Ini udah malem, tapi as usual, aku masih terjaga untuk mengerjakan tugas-tugas. Bahkan ngeblog! Dan menunggu mas Radithku. Well, ternyata Ibuk juga masih bangun, salah satu syarat daftar ulang adalah akta kelahiran. Jadilah aku tanya Ibuk dimana akta kelahiranku, dan kita melakukan percakapan kecil. 


D: "Aktaku mana ya?"


M: "Lemari bapak, buat apa?"


D: "Ini loh ngurusin AFS, besok Ibuk nganter ke sekolah kan? Sekalian ke SMP sama TIKI ya, fotocopy di TIKI, terus legalisir di SMP, legalisir rapor, ijazah sama SKHUN"
di deket SMP-ku ada TIKI yang sekaligus tempat fotocopy dan jual alat tulis, juga kain flanel:)


M: "Loh yoopo seh awakmu iki? Nututi tah? Wong sesuk ate budhal setengah 6, wes mbukak sekolahane ta? Kok ndak maeng-maeng, wayae bengi iki maeng. (Loh gimana sih kamu nih? Besok mao berangkat setengah 6 kok, udah buka ta SMP? Kok nggak tadi aja, harusnya malem ini (fotocopy-nya))


D: *mbatin* "Loh besok mao berangkat setengah 6 ta? Ada apa kok pagi-pagi?"


M: "Mbok pikir Ibuk iki gak kerjo a? Bolak-balik kene gak cukup setengah jam, iyo lek sekolahanmu cedek enak, lha ibuk iki kan harus kerjo juga" (Kamu pikir Ibuk ini nggak kerja? Bolak-balik nggak cukup setengah jam, iya kalo sekolah kamu deket, Ibuk kan harus kerja juga)
biasanya aku berangkat bareng supir bapak, tapi besok bapak ada acara, jadinya bareng Ibuk deh


D: *diem* "Yaudah deh, besok aku urus sendiri"


Aslie aku mbatin pol, kok Ibuk jadi nggak ndukung gini, piye coba. Orang awalnya yang nyuruh ikut ginian juga Ibuk, meskipun aku juga pengin ikut. Kan Ibuk dukung gitu loh, tapi kok. Hmm, yasudahlah. Nyesek banget loh rasanya, aku sempet nangis td tapi cuman bentar, biar nggak nyesek. Gitu tok. 
Seandainya yaa.....
Seandainya aku bisa naik motor, semua bakal serba gampang, sebenernya aku lebih suka gowes sih, cuman ya mao gimana, jarak rumahku sama sekolahku itu 8 km. Makan waktu yang buanyak banget, belom lagi aku harus stay di sekolah sampe setengah 4, jadi cuman punya waktu berapa jam buat pergi kesana-sini naik sepeda. Belom lagi, aku harus sampe rumah maximal setengah 6. Belom lagi kalo aku mao ke SMP dan ngurusin ini, apa masih buka SMP jam setengah 4? Jam 2 aja biasanya udah sepi kok. Lha terus kapan aku mao ngurus.-. Nunggu Jumat? Yo selak bosok-_-





Jadi, siapapun yang membaca ini,
kesimpulannya adalah, Your life is easier when you can ride a motorcycle.
The End.


Yang sedang bergundah hati,


Difratia.

Tidak ada komentar: