Apa kabar Tuhan hari ini?
Aku merasa sedikit tidak baik hari ini,
capek. Sangat capek. Dengan semuanya.
Aku merindukanmu Tuhan, akhir-akhir ini aku merasa lebih dekat denganMu.
Tapi selalu, selaluuu ingin lebih dekat.
Terbiasa mendekatkan diri kepadaMu dengan lisan, kali ini aku ingin menulis.
Aku tau ini salah, dan aku pun tau nggak seharusnya aku begini.
Aku merindukan......................nya, Tuhan.
SANGAT.
Hari ini, aku melihatnya, bersama pacarnya, tentu, seperti biasa.
Aku, yang awalnya sudah tak memedulikannya, kembali peduli.
Saat Ella memberiku Handphonenya.
Di layar handphone itu tertulis SMS-nya bersama yaaaa Kau pasti tahu, Tuhan.
Ya. Bersama dia.
Tak pernah terfikir olehku, bahwa dia akhirnya akan curcol kepada temanku satu ini.
Biasanya, Sifa menjadi sasarannya.
Kali ini Ella. Dan Aku tak bisa mengajak Ella bekerja sama seperti apa yang biasa kulakukan pada Sifa. Aku menyuruhnya berbohong kepada dia. Aku hanya tak mau jatuh lagi jika terus ber-SMS dengan dia.
Tetapi, Ella bisa mengontrol keadaan, dia bisa mengerti apa yang kurasakan, dan akhirnya dia pun "berceramah" kepada dia.
Oh Tuhan, aku speechless saat membaca SMS-nya.
Aku pun tak bisa berkonsentrasi pada apa pun saat itu.
Sampai sekarang, masih terngiang apa saja yang dikatakannya pada sepucuk surat elektronik itu.
Aku tak bisa berbohong lagi Tuhan, aku sangat merindukannya.
Itulah sebab pikiranku terasa capek malam ini, bahkan hari ini.
Karena aku tak bisa berhenti merindukannya, aku capek berpura-pura.
Tapi aku juga tidak bisa jujur, Tuhan.
Ini akan membuatku semakin jatuh, jauh, dan berakhir sakit.
Aku tau, ini sudah bukan menjadi tugasku untuk mendoaakan dia.
Tapi Tuhan, kumohon lindungi dia dimanapun dia berada.
Aku hanya ingin, dia masih bisa merasakan bahwa aku merindukannya.
Terima kasih sudah mendengarkan aku malam ini, Tuhan.
Selamat Malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar